26 Oktober 2010

Bursa saham dunia anjlok


Bursa saham dunia anjlok.

Harga saham dunia hari Jumat kembali turun, sehari setelah bursa di Amerika Serikat dan Eropa anjlok akibat kekhawatiran pemberian kredit akan sulit.

Pada sesi perdagangan pagi hari, di London, indeks FTSE 100 turun 3,1%, sementara indek CAC di Perancis merosot 3% dan di Jerman, indeks DAX melemah 1,6%.

Sejumlah pengamat mengatakan krisis ini akan membuat bank, perusahaan dan konsumen semakin sulit mendapatkan pinjaman.

Jika masalah ini tidak bisa ditangani, krisis dapat memicu resesi.

Sebelumnya, Asia juga mengalami penurunan besar. Di Jepang, indeks Nikkei jatuh 406,5 poin atau 2,4% dan ditutup pada level 16.764,10.

Di Hong Kong, indeks Hang Seng menyelesaikan perdagangan hari Jumat dengan penurunan 2,9% menjadi 21.792,70, setelah jual beli ditutup lebih cepat karena kemungkinan ancaman badai tropis.

Suntikan dana


Pasar dunia mengguncang oleh kekhawatiran tentang dampak kredit perumahan rakyat yang macet di Amerika Serikat terhadap sejumlah lembaga keuangan.

BURSA ASIA JUMAT 10 AGUSTUS
Nikkei turun 406,5 poin atau 2,4% pada 16.764,10
Hang Seng turun 646,6 poin atau 2,9% pada 21.792,70
IHSG BEJ turun 34 poin atau 1,5% pada 2.207, 396
Straits Times turun turun 54 poin ata 1,58% pada 3.359,180

Masalah ini muncul akibat pemberian kredit perumahan bagi konsumen yang memiliki catatan kredit buruk atau dililit hutang.

Bank sentral di sejumlah negara sudah mengambil tindakan untuk mengendalikan suku bunga, guna mencegah masalah kredit macet yang merongrong Amerika Serikat tidak menyebar menjadi krisis keuangan global.

Bank sentral Jepang mengikuti langkah yang diambil Bank Sentral Eropa untuk turun tangan dan menyuntikkan 1 trilyun yen ($8,5 milyar) ke sistem keuangan negara hari Jumat untuk meningkatkan likuiditas.

Bank sentral Korea Selatan mengatakan pihaknya juga akan melakukan intervensi jika dibutuhkan untuk mengantisipasi gejolak pada bursa dunia.

Bank sentral Australia pada hari Jumat meningkatkan jumlah uang yang disuntikkan ke sistem perbankannya menjadi dua kali lipat dari biasa, yaitu $4,19 milyar AS.

Pada hari Kamis, indeks utama Amerika Serikat, Dow Jones merosot 387,18 poin atau 2,8%, menjadi 13.270,68. Indeks Nasdaq jatuh 2,2%.

Sejumlah indeks saham Eropa sebelumnya juta terpuruk setelah bank BNP Paribas membekukan tiga dana investasi.

Bank Sentral Eropa menyuntikkan $130,6 milyar yang merupakan jumlah terbesar ke pasar uang Eropa untuk mencegah sistem keuangan Eropa terpuruk.

Di Amerika Serikat, bank sentral Federal Reserve dilaporkan juga mengambil
langkah serupa, dengan menambahkan sekitar $24 milyar ke sistem perbankan AS.

Para pengamat mengatakan pasar akan tetap bergejolak dalam beberapa bulan ke depan.

Pasar perumahan terguncang

BNP Paribas mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka membekukan tiga dana investasi senilai 2 milyar euro karena masalah pada sektor kredit perumahan rakyat di Amerika Serikat.

Dalam beberapa bulan, jumlah kredit meningkat karena kenaikan suku bunga, dan ini memicu kekhawatiran bahwa guncangan pada pasar perumahan akan mempengaruhi sektor ekonomi lainnya dan kemudian mulai mengancam negara-negara lain.

Yang menjadi kekhawatiran adalah jika bank merugi, pemasukan mereka dan kemampuan mereka mencetak keuntungan akan terancam, sehingga mereka enggan melakukan investasi yang belakangan ini mendorong kenaikan pasar.

Hancurnya perusahaan Kredit Perumahan Amerika, yang merupakan lembaga kredit ke-10 terbesar di Amerika, mempertajam kekhawatiran ini.

Pada saat yang bersamaan, sejumlah bank tiba-tiba menaikkan bunga dari pinjaman yang diberikan, yang menandakan mereka mulai mengurasi resiko yang diambil, kata para pengamat.

Penurunan yang dialami pasar Amerika terjadi meski Presiden George W Bush mengimbau agar masyarakat tenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar